Bencana yang telah terjadi di Indonesia, memberikan banyak pelajaran bagi masyarakat Indonesia dan dunia bahwa banyak korban jiwa dan benda yang hilang dalam kejadian tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan ketidaksiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana. Disamping itu, kejadian-kejadian dari adanya bencana tersebut semakin menyadarkan banyak pihak tentang pentingnya perencanaan dan pengaturan dalam penanggulangan bencana.
Pengalaman terjadinya bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Palu, Sigi, dan Donggala pada 2018 silam telah membuka wawasan pengetahuan Sulteng bahkan Indonesia. Kejadian tersebut mengubah paradigma manajemen penanggulangan bencana dari yang bersifat tanggap darurat menjadi paradigma pencegahan dan pengurangan risiko bencana (PRB).
Salah satu langkah penanggulangan bencana di Sulteng oleh Yayasan Galang Bersama Kami ialah dengan membentuk tim HDR (Humanity Disaster Responce), yang merupakan tim yang difokuskan untuk bertugas dalam hal penanggulangan dan pencegahan bencana.
Yayasan Galang Bersama Kami kembali melaksanakan pelatihan tanggap bencana bagi tim HDR (Humanity Disaster Responce) pada Jum’at 30 September “ Minggu 02 Oktober 2022 pekan kemarin di Pantai Pangi, Desa Labuan, Kabupaten Donggala. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini bertujuan untuk peserta dapat konsep, jenis ,dan karakyeristik bencana, prinsip-prinsip dan sistem penanggulangan bencana, manajamen logistik, asessment lokasi bencana,metode evakuai, operasi tanggap darurat dan lain-lain. Pelatihan ini diikuti masyarakat umum dan beberapa mahasiswa yang juga dikukuhkan sebagai tim HDR Yayasan Galang Bersama Kami.
Rizal selaku penanggungjawab pelatihan tanggap bencana dan HDR Yayasan Galang Bersama Kami mengatakan mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesiapsiagaan dan mengoptimalkan kecepatan kemampuan relawan. Sehingga tercipta keterpaduan peran pemerintahan, lembaga filantropy serta masyarakat yang tangguh dalam penanggulangan bencana.
“Semoga dengan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan dan kecepatan Relawan dalam bidang penanggulangan bencana” Ujarnya.