Sukur , harus menerima kenyataan bahwa tak cukup beruntung untuk bisa melanjutkan sekolah hingga menggapai cita-cita. Sebelum lulus SMP, ia sudah memutuskan untuk berhenti sekolah dan menjadi tulang punggung keluarga.
Diusianya yang baru saja menginjak 17 tahun, ia sudah harus mengemban suatu peran yang cukup besar. Kini ia menjadi seorang buruh kebun yang diupah tak menentu, bila tak musim panen ia bahkan tak ada pekerjaan dan tak ada upah. Membantu sang Ibu yang bekerja untuk sebuah usaha catering tetangganya, yang juga hanya mendapatkan panggilan sesekali sehingga keluarga mereka sulit untuk mendapatkan penghasilan yang tetap.
mereka hidup di sebuah gubuk yang berdiri di tanah orang lain. Gubuk itu sangat memprihatinkan. Terlihat rawan rubuh dan lapuk, diatas tanah milik tetangganya. Putus sekolah tidaklah menajdi hal yang mudah untuk diterima oleh Sukir, namun ia ikhlas menjalani semuanya. Â di Sekolah, ia dikenal sebagai anak yang rajin, pendiam, dan giat belajar. Namun realita hidup membuatnya harus membuat keputusan sulit ini.
Ia bercita-cita suatu hari dapat menjadi sukses dann bisa melanjutkan sekolahnya ditingkat SMA tahun depan. Sukur sekarang menjalani pendidikan paket C agar tetap dapat menyelesaikan pendidikannya yang setara dengan jenjang SMP tersebut.
Pada akhira Agustus 2022 kemarin, Yayasan Galang Bersama Kami menyalurkan bantuan paket pendidikan berupa perlengkapan sekolah untuk Adik Sukur dan paket sembako. Ayah Bunda dan para #orangbaik Sekalian, terimakasih atas dukungan donasi yang di berikan, alhamdulillah dalam penyaluran tahap awal ini Adik Syukur sudah dapat memiliki Paket pendidikan, untuk membantu ia belajar. kami terus berharap doa dan dukungan terus kita berikan kepada adik syukur, untuk membantu ia melanjutkan sekolah dan meringankan kebutuhan sehari hari Sukur dan Keluarga.